Contoh Iklan Story di Instagram
Selain di feeds, Anda juga bisa memasang iklan di story. Misalnya seperti contoh berikut ini!
Perbedaan di antara iklan feeds dan story ada pada penempatannya. Instagram story bisa Anda lihat di bagian paling atas feeds.
Namun, komponen yang ada di iklan feeds dan stories memang tidak jauh berbeda. Ada foto produk dan juga call-to action. Hanya saja, untuk caption, tidak ada ruang khusus di stories. Itu kenapa Anda perlu untuk menulis caption di foto.
Itulah beberapa contoh iklan di Instagram. Hanya saja, agar performa iklan lebih baik, memakai jasa iklan Instagram dapat Anda jadikan pilihan alternatif. Misalnya di Threesixty, di mana Anda bisa menemukan layanan iklan tertarget. Dengan begitu, iklan Anda akan sampai ke audience yang tepat.
A slideshow component for cycling through elements—images or slides of text—like a carousel.
The carousel is a slideshow for cycling through a series of content, built with CSS 3D transforms and a bit of JavaScript. It works with a series of images, text, or custom markup. It also includes support for previous/next controls and indicators.
In browsers where the Page Visibility API is supported, the carousel will avoid sliding when the webpage is not visible to the user (such as when the browser tab is inactive, the browser window is minimized, etc.).
Please be aware that nested carousels are not supported, and carousels are generally not compliant with accessibility standards.
Lastly, if you’re building our JavaScript from source, it requires util.js.
Carousels don’t automatically normalize slide dimensions. As such, you may need to use additional utilities or custom styles to appropriately size content. While carousels support previous/next controls and indicators, they’re not explicitly required. Add and customize as you see fit.
The .active class needs to be added to one of the slides otherwise the carousel will not be visible. Also be sure to set a unique id on the .carousel for optional controls, especially if you’re using multiple carousels on a single page. Control and indicator elements must have a data-target attribute (or href for links) that matches the id of the .carousel element.
Here’s a carousel with slides only. Note the presence of the .d-block and .w-100 on carousel images to prevent browser default image alignment.
PlaceholderFirst slide
PlaceholderSecond slide
PlaceholderThird slide
Adding in the previous and next controls:
PlaceholderFirst slide
PlaceholderSecond slide
PlaceholderThird slide
You can also add the indicators to the carousel, alongside the controls, too.
PlaceholderFirst slide
PlaceholderSecond slide
PlaceholderThird slide
Add captions to your slides easily with the .carousel-caption element within any .carousel-item. They can be easily hidden on smaller viewports, as shown below, with optional display utilities. We hide them initially with .d-none and bring them back on medium-sized devices with .d-md-block.
Nulla vitae elit libero, a pharetra augue mollis interdum.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.
Praesent commodo cursus magna, vel scelerisque nisl consectetur.
Add .carousel-fade to your carousel to animate slides with a fade transition instead of a slide.
PlaceholderFirst slide
PlaceholderSecond slide
PlaceholderThird slide
Adanya Koneksi dengan Audiens
Sebagian besar iklan kecantikan, seperti ElsheSkin, berhasil menciptakan koneksi dengan audiens mereka melalui persona yang relatable.
Misalnya, ElsheSkin dengan tagar #YourBeautyGuardian menggambarkan bagaimana produk mereka bisa menjaga kecantikan kulitmu setiap hari. Dengan positioning ini, audiens merasa dilindungi oleh produk, menciptakan hubungan emosional yang lebih kuat.
ElsheSkin: #YourBeautyGuardian
ElsheSkin dengan beragam produk serumnya memberi solusi yang berbeda untuk berbagai masalah kulit. Visual yang segar dan tagline yang kuat membuat iklan ini mudah diingat oleh konsumen.
Wardah dengan seri AcneDerm menargetkan solusi khusus untuk jerawat. Dengan bahasa yang lugas, mereka menawarkan produk yang bisa mengatasi lima masalah kulit sekaligus. Produk ini sangat cocok untuk yang mencari solusi multifungsi.
Bahasanya Sesuai dan Menarik
Bahasa dalam iklan kecantikan harus sesuai dengan target audiens. Iklan Azarine menggunakan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti, dengan pesan “#YourDailySunCare”.
Ini menciptakan kesan bahwa produk ini adalah solusi sehari-hari yang praktis dan mudah digunakan, menjangkau perempuan muda yang peduli dengan kesehatan kulit mereka. Selain itu, gaya komunikasi yang ramah membuat pesan iklan terasa personal.
Jenis Iklan Kecantikan
Beberapa iklan kecantikan memilih untuk lebih fokus pada edukasi. Azarine misalnya, memberikan informasi mengenai pentingnya sun care dalam rutinitas sehari-hari. Edukasi ini menambah nilai bagi konsumen, yang tidak hanya membeli produk, tetapi juga mendapatkan wawasan baru.
Instagram Video Ads
Video punya kekuatan extra powerful untuk bercerita tentang brand/ merek dengan lebih mendetail.
Di saat yang sama brand juga bisa meningkatkan keterlibatan audiens secara siginifikan.
Coba deh lihat deh, gimana iklan Video Instagram di atas menggiurkan nggak sih?
Donat dengan topping berwarna warni yang bisa menyajikan pengalaman multi-sensori untuk penggunanya.
Instagram Collection ad itu apa?
Instagram Collection ad adalah iklan yang dibuat dari kumpulan 2-3 gambar +cover/ video
Nah, iklan Collection ini bermanfaat buat nunjukin brand/produk tertentu secara bersamaan.
Menariknya lagi, iklan ini nyambung ke Instant Experiencemu—halaman tujuan bisa eksplor dan belanja langsung.
Fitur ini memperbesar peluang audiens untuk langsung check out dan payment setelah masukkin barang ke keranjang.
Nah, jadi Explore itu tempat pengguna cari konten dan akun baru di luar feed Instagram mereka sendiri.
Jadi, karena iklanmu bakal bersaing sama semua konten di halaman Explore,
Pastikan iklanmu dirancang dengan baik dan ditargetkan ke target audiens spesifik.
Solusi dari Permasalahan
Produk kecantikan sering dijual sebagai solusi. Contohnya Somethinc dalam iklannya menekankan bahwa serum mereka adalah yang nomor satu di Indonesia, memberikan solusi bagi yang membutuhkan perawatan kulit yang efektif. Memberikan solusi yang relevan dengan masalah audiens adalah cara efektif untuk menarik perhatian mereka.
BAGIAN 2 - Contoh Facebook Ads
Iklan pertama adalah dari Gojek Indonesia. Elemen yang paling menonjol adalah urgensi. Kata “mumpung” mengarahkan bahwa ini adalah kesempatan untuk pembeli mengambil keuntungan. Iklan ini juga menginformasikan batasan waktu yaitu “sampai akhir tahun..” dan memberikan angka yang spesifik yaitu “1.75%”. Elemen lain adalah emoticon yang dapat ditemukan di bagian headline. Iklan ini juga terlihat profesional karena mengikuti brand guideliness yaitu logo dan jenis font. Meskipun warna iklan tidak dominan hijau, kita tetap mengetahui bahwa ini iklan Gojek, bukan?
Berikutnya adalah kompetitor serupa, yaitu iklan grab. Dalam visual, kita dapat langsung mengidentifikasi berbagai elemen seperti: “gratis”, “CTA”, “wajah”, dan “value proposition”. Penawaran yang diberikan adalah beli dari mana pun, akan mendapat gratis ongkir. Kalimat sejam sampai juga merupakan keuntungan lain yang didapatkan. Di bagian caption juga tertulis angka “promo 40%” yang melengkapi informasi di visual.
Berbeda dengan kedua contoh di atas yang menggunakan grafis, traveloka memilih untuk menggunakan foto asli hotel sebagai visual dan memberikan penjelasan di caption. Namun, foto ini tidak sembarangan karena dapat memunculkan desire agar audiens ingin berlibur di tempat tersebut. Selain itu, ada 2 elemen lain yaitu: emosi dan CTA. Hashtag yang digunakan adalah #bebascemas yang menyentuh salah satu emosi yang banyak dialami audiens pada saat pandemi ini. Setelah merasa aman, audiens lalu diarahkan untuk cari dan pesan hotel sekarang juga sesuai dengan keinginan pengiklan. Namun, akan lebih baik jika tombol CTA juga sesuai dengan teks di caption misalkan “book now” agar iklan lebih kohesif.
Ini adalah contoh dari Kitabisa.com, sebuah platform donasi. Hal pertama yang menarik perhatian adalah wajah yang terpampang di visual. Melalui gambar ini, audiens dapat merasakan emosi sedih atau terharu. Ditambah dengan storytelling yang menggugah tentang kisah dari kedua lansia ini di bagian teks caption. Saat melihat Ads ini, mungkin kamu mendapatkan impresi yang jauh berbeda dengan ketiga contoh di atas. Namun, ini adalah pendekatan yang sesuai untuk target audiens iklan ini ingin berdonasi.
Terakhir dengan contoh yang lebih mengkombinasikan 2 strategi marketing, berikut adalah iklan Yellow Fit yang menampilkan seorang influencer sedang memberikan testimoni produk mereka yakni online catering. Mereka menggunakan strategi kombinasi antara Influencer Marketing dengan Social Media Advertising, di mana pengiklan memposting video review dari influencer tersebut.
Dari contoh di atas, kita bisa melihat bahwa setiap iklan tidak memiliki semua elemen namun memilih yang paling sesuai dengan pesan maupun audiens iklan tersebut. Sebelum membuat iklan, ada baiknya jika kamu membuat buyer’s persona yaitu gambaran karakteristik audiens yang ditargetkan sehingga bisa memperkirakan elemen apa yang akan sesuai dengan kelompok audiens tersebut. Jika kamu tidak memiliki gambaran, cara termudah yang dapat kamu lakukan adalah Amati-Tiru-Modifikasi iklan dari kompetitor. Kamu dapat memeriksanya di Facebook Ad Library.
Namun, perlu diingat bahwa elemen yang berhasil di kompetitor belum tentu berhasil di kasusmu. Cara terbaik untuk mengetahui apa yang terbaik adalah dengan memeriksa performa iklanmu sendiri dan mengukur keberhasilan berdasarkan metrik yang sesuai. Lakukanlah Split A/B Testing secara berkala untuk menguji visual dan teks yang terbaik. Ingat untuk menguji hanya satu elemen setiap waktunya agar dapat mendapatkan hasil yang efektif.
Facebook Ads adalah salah satu bagian dari 8 modul kurikulum full-stack Digital Marketing yang dipelajari di RevoU. Kamu juga akan mempelajari Budgeting, Analytics, Facebook Ads, Search Engine Optimization (SEO), Content Marketing, Social Media Marketing, dan Customer Relationship Management (CRM) dalam program intensif selama 3 bulan. Materi akan diberikan langsung oleh instruktur profesional yang bekerja di startup ternama seperti Tokopedia, GoJek, Bukalapak, Traveloka, dan Grab.
Tertarik untuk mempelajari program ini lebih lanjut?
Kunjungi laman kami di revou.co
Teaching driven individuals the skills they need to accelerate their career in the tech industry ?
Jika Anda sudah beriklan di Facebook, memulai dengan iklan Instagram itu mudah. Anda hanya memerlukan Halaman Facebook.
Jika bisnis Anda sudah memiliki akun Instagram, Anda dapat mengklaimnya ketika membuat iklan di Pengelola Iklan
Jika bisnis Anda belum memiliki akun Instagram, Anda dapat menggunakan nama dan foto profil Halaman Facebook Anda untuk mewakili bisnis Anda di iklan Instagram Anda
(Catatan: Anda akan membutuhkan Halaman Facebook untuk beriklan di Instagram, meskipun bisnis Anda memiliki akun Instagram.)
Tujuan iklan adalah apa yang Anda inginkan agar dilakukan orang saat mereka melihat iklan Anda. Saat membuat iklan, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih tujuan Anda. Tujuan dibagi menjadi tiga kategori yang sesuai dengan tujuan bisnis Anda secara keseluruhan.
Awareness: Tujuan yang menciptakan minat dalam bisnis, produk, atau layanan Anda.
Pertimbangan: Tujuan yang mengajak orang-orang untuk berpikir tentang bisnis Anda dan mencari informasi selengkapnya tentang bisnis Anda.
Konversi: Tujuan yang mendorong orang yang tertarik pada bisnis Anda untuk membeli atau menggunakan produk atau layanan Anda.
Penjualan Katalog Produk
Penargetan dan Pengukuran
Semua opsi penargetan Facebook tersedia
Semua kemampuan pelaporan Facebook tersedia, termasuk pelacakan konversi
Membuat iklan kecantikan yang efektif tidak bisa asal-asalan. Kamu butuh strategi yang tepat agar calon pelanggan tertarik, percaya, dan akhirnya membeli produk yang kamu tawarkan. Salah satu cara terbaik untuk belajar adalah dengan melihat contoh iklan kecantikan yang sudah sukses.
Iklan kecantikan biasanya dibuat dengan visual yang memikat, pesan yang jelas, dan elemen yang membangkitkan emosi konsumen.
Apakah kamu seorang pebisnis online yang sedang mencari ide untuk iklan kecantikan? Kamu datang ke tempat yang tepat. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail elemen-elemen penting yang ada di dalam iklan kecantikan, jenis iklan yang efektif, serta contoh-contoh iklan yang bisa kamu tiru.
Tapi sebelum itu, yuk, pastikan bahwa saat bisnismu makin berkembang, proses pengiriman paket juga semakin lancar. KiriminAja adalah solusinya untuk kirim paket ke pelanggan dengan mudah, aman, dan cepat!
Call to Action (CTA)
Selain berupa tombol, tulislah CTA di teks caption maupun visual agar audiens terdorong untuk melakukan aksi berikutnya yang kamu inginkan. Kamu juga dapat lebih bebas berkreasi selain daripada CTA yang disediakan oleh Facebook, misalkan mengarahkan audiens untuk “Follow, Like, Comment” atau menambahkan kata-kata seperti “Ayo” daftar sekarang!
Jika tujuan dari iklanmu adalah penjualan, maka sangat penting untuk memberikan sense of urgency dalam iklan. Urgensi berpengaruh pada salah satu emosi audiens yaitu FOMO (Fear of Missing Out) karena pada umumnya pembeli tidak ingin kehilangan kesempatan yang dianggap menguntungkan bagi mereka. Ada 2 jenis urgensi yang paling umum digunakan: waktu dan kuantitas. Misalkan “sampai 31 Desember 2020”, atau “untuk 100 pengunjung pertama”
Selain urgensi, audiens juga akan tertarik jika ada penawarannya menarik. Tulislah angka harga produk, harga promo, persenan diskon, potongan harga, maupun angka-angka lainnya yang dapat memberikan kejelasan sehingga pembeli merasa tahu keuntungan apa yang akan didapatkan. Jika kamu ingin menurunkan harga, gunakanlah sistem “angka dicoret” karena secara psikologis harga pembeli perlu memiliki angka pembanding untuk menilai keuntungan yang didapatkan.
Ingin audiens kamu lebih tertarik lagi? Sertakan kata “gratis”. Pada intinya, perilaku pembeli online adalah ingin menghindar dari kerugian dan mengejar keuntungan. Kata “gratis” berarti tidak ada resiko. Pembeli juga merasa untung karena tidak perlu membayar sesuatu yang seharusnya dibayarkan.
Facebook dan Instagram adalah platform visual. Iklan yang terlihat profesional akan berpotensi untuk lebih dipercaya oleh calon pembeli. Caranya adalah dengan menunjukkan konsisten melalui pengaplikasian brand guidelines seperti logo, palet warna, font tulisan, dan lain sebagainya.
Salah satu kelemahan dari teks adalah pembaca sulit membayangkan intonasi “suara” dan pembawaan dari sang penulis. Emoticon adalah representasi perasaaan melalui gambar yang saat ini berperan penting dalam komunikasi virtual, bahkan di situasi profesional sekalipun (buffer). Menggunakan emoticon yang tepat dapat memberikan kesan yang ramah namun profesional.
Salah satu persepsi umum dalam marketing adalah pembeli akan membeli suatu produk berdasarkan hanya logikanya. Konsep ini akan menggiring pengiklan untuk membuat iklan yang hanya menampilkan fitur. Pendekatan ini tidak salah, namun perlu diingat faktor emosi juga berperan penting dalam meninggalkan kesan bagi audiens-- baik melalui teks maupun visual. Apakah kamu pernah menonton iklan Thailand yang mengharukan namun justru itu menjadi viral? Banyak orang tertarik pada iklan tersebut karena merasakan emosi sedih. Selain itu ada juga emosi bahagia, nostalgia yang bersifat positif ataupun ketakutan/kekhawatiran yang cukup sering digunakan saat pandemi ini.
Berbicara tentang emosi, salah satu bentuk penyampaian yang paling mudah dimengeri oleh audiens adalah melalui wajah. Emosi positif yang dimunculkan gambar muka tersenyum dan bahagia mempengaruhi audiens untuk merasa terkoneksi, sehingga dapat berdampak baik dalam pemrosesan informasi dan pengambilan keputusan sang konsumen. Namun ini tetap harus disesuaikan dengan branding. Di dunia fashion misalkan wajah model biasanya lebih datar, atau untuk iklan berdonasi wajah yang ditampilkan adalah bersedih untuk menggugah persaan audiens.
Jika kamu memiliki testimoni pelanggan, ini dapat menjadi salah satu materi menarik untuk ads kreatifmu. Review dari pelanggan adalah salah satu aspek yang menjadi kunci kepercayaan audiens terhadap suatu brand, karena testimoni yang diberikan merupakan bukti nyata dan bahkan bisa menjadi inspirasi agar audiens ingin merasakan manfaat yang sama.
Bukan hanya faktor emosi yang penting, namun bagaimana audiens mengalami emosi tersebut dan salah satu cara terbaik adalah dengan storytelling atau bercerita. Pendekatan yang paling sederhana adalah seri 3 babak : set-up, konfrontasi, resolusi. Di babak pertama, perkenalkanlah setting dan karakter cerita. Lalu di babak kedua, hadirkanlah masalah yang dihadapi karakter dan bangun ketegangan. Dan di babak terakhir, sampaikan puncak cerita bagaimana karakter menyelesaikan masalahnya (dengan produk atau jasa anda).
Pilihlah jenis visual yang paling sesuai: desain grafis atau foto/video asli. Salah satu tools yang paling mudah untuk membuat visual grafis adalah canva. Bahkan, mereka sudah memiliki template untuk Facebook Ads yang ideal. Untuk visual foto/video, usahakan agar kamu menggunakan aset sendiri agar visualmu bisa berbeda dengan kompetitor. Jika kamu tidak memilikinya namun tetap merasa foto riil adalah yang paling sesuai, kamu bisa menggunakan stock footage yang dapat diakses gratis dengan tools seperti freepik maupun unsplash (dengan konsekuensi iklanmu bisa serupa dengan yang lain). Jika kamu ingin menggunakan media video, kombinasikan dengan musik yang sesuai untuk menangkap perhatian audiens dengan memaksimalkan indera penglihatan dan pendengaran.
Change transition duration
The transition duration of .carousel-item can be changed with the $carousel-transition Sass variable before compiling or custom styles if you’re using the compiled CSS. If multiple transitions are applied, make sure the transform transition is defined first (eg. transition: transform 2s ease, opacity .5s ease-out).